Ketika ‘air compressor’ berhenti, setelah sebelumnya running, di dalam nya masih ada pressure udara yang terjebak dan tidak bisa keluar. Hal ini dapat mengakibatkan, bila compressor akan running, motor listriknya harus memutar beban yang berat. Oleh karena itu harus ada sistem yang dapat mengeluarkan udara bertekanan yang terjebak ini secara otomatis begitu compressor berhenti sehingga ketika running lagi beban motor listrik menjadi ringan. Dengan cara ini umur V-belt dan motor listriknya lebih panjang dan mengurangi kemungkinan Trip overload relay-nya.
Centrifugal unloader , terpasang pada ujung crankshaft, memakai prinsip gaya sentrifugal dimana benda yang berputar akan memiliki gaya sentrifugal yang menjauhi pusat lingkaran.
Cara kerjanya sebagai berikut :
1. ketika crankshaft berputar, weight (no. 1) dari unloader akan terkena gaya sentrifugal sehingga mengayun keluar. Gerakan ini mendorong plunger dan spring-nya (no. 2) berikut thrust pin (no. 3) kedalam sehingga pilot valve (no. 4) akan close. Ketika pilot valve close, udara dari HP cylinder (silinder stage 2) tertahan. Akibatnya udara tidak mengalir melalui valve ini ke atmosfer.
2. Ketika compressor berhenti, gaya sentrifugal tidak lagi dihasilkan oleh crankshaft. Plunger ke posisi semula, spring mendorong plunger keluar yang selanjutnya mendorong thrust pin keluar. Gerakan thrust pin akan menekan pilot valve sehingga terbuka, udara bertekanan dari HP cylinder pun mengalir melalui pilot valve ke luar melalui inlet filter.
Ketika compressor bekerja, pilot valve tertutup maka tidak ada terjadi aliran udara (udara tertahan pada pilot valve) pada tubing. Jadi tubing seharusnya dingin karena tidak ada aliran udara. Bila ternyata tubing tersebut panas menunjukkan , salah satu penyebabnya , terjadinya kebocoran pada pilot valve. Bila hal ini terjadi valve harus di-adjust, bila tidak bisa harus diganti lalu di-adjust.
Foto tubing
Cara adjust pilot valve
1. masukkan kawat (bisa memakai allen key) ke dalam rumah pilot valve. Beri tanda (lihat garis merah) pada kawat yang searah dengan bagian mulut terluar pilot valve.
2. masukkan pilot valve dengan cara memutar ke kanan.
3. hentikan putaran pilot valve bila tanda pada kawat sudah bergerak 1/16 inchi dari mulut terluar pilot valve.
4. perkirakan jumlah shim yang terpasang.